Secara tidak sengaja, ketika menyusuri Malioboro, kami lewat di depan Perpustakaan Daerah Jogja. Wah, seperti menemukan oase di tengah padang pasir. Temaptnya nyaman sekali untuk belajar atau sekedar baca buku. Ruangannya adem, berbau kayu tua, dan koleksi korannya subhanallah. Tempat ini rekomen banget untuk teman-teman yang sedang mencari bahan penelitian terutama yang berasal dari sumber media cetak.
Saya sampai tidak berani membuka, karena sangat rapuhnya koleksi mereka. Cuman bisa memandangi, bundel koran Sinar Harapan bertahun 1954. Dalam ruang lain, ada koleksi khusus untuk literatur bahasa Jepang. Rupanya, ini memang bantuan dari Jepang. Musholla-nya nyaman, kamar mandinya pun bersih.
Kalaupun saya sendirian jalan-jalan, saya pasti akan menetap di perpus ini hingga tutup, sayangnya koleksi anak-anak tidak cukup banyak.
Koleksi terbanyak adalah bundel koran, mulai dari 1954 sampai bulan April 2013. Mostly koran nasional dan Jogja.
Leave a comment